Pemetaan Futuristik
Ayat-ayat
Qur’an
Tentang Perpetaan Futuristik
Tentang Perpetaan Futuristik
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2
“Demi masa (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian (2)"
“Demi masa (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian (2)"
Teori Dasar
“Pemetaan Futuristik menurut kelompok kami memiliki arti bahwa pemetaan memiliki metode yang memikirkan perancangan atau pemikiran untuk masa depan dengan pikiran dan aspek yang modern juga memiliki manfaat yang
banyak untuk di masa depan nanti , pemetaan secara futuristik juga memiliki konsep yang
modern dan mengikuti perkembangan zaman yang
ada terus menerus.”
Pemetaan Futuristik secara KBBI Berarti :
- Pemetaan [pe·me·ta·an] Kata Nomina (kata benda)
Dari kata dasar: peta.
Arti: proses, cara, perbuatan membuat peta
contoh: ‘kegiatan pemotretan dan pemetaan dari udara perlu ditingkatkan’.
- Futuristik [fu-tu-ris-tik] Kata Nomina (kata benda)
Arti : bersifat mengarah atau menuju masa depan.
contoh: ‘Citra futuristik pada bangunan berarti citra yang mengesankan bahwa bangunan itu berorientasi ke masa depan’.
Contoh Penerapan Pemetaan Futuristik
Ciri
– ciri
dari
pemetaan
futuristik
-Bentuk tertentu, fungsional,Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
-Singular(tunggal), pemetaan modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
-Nihilism,
Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan aslinya.
Kesimpulan
Pemetaan
Futuristik
memiliki
arti
bahwa
pemetaan
memiliki
metode
yang memikirkan
perancangan
atau
pemikiran
untuk
masa
depan
dengan
pikiran
dan
aspek
yang modern juga memiliki
manfaat
yang banyak
untuk
di masa
depan
nanti
, pemetaan
secara
futuristik
juga
memiliki
konsep
yang modern dan mengikuti
perkembangan
zaman
yang ada
terus
menerus.
penulis : Farhan Fauzan , Muhammad Abdillah Azis , Mochamad Lutfi Wijoyo.
Komentar
Posting Komentar